Kamis, 15 Oktober 2015

manfaat lidi kelapa sawit

manfaat lidi kelapa sawit Cukup banyak manfaat yang bisa diperoleh dari lidi Sawit untuk keperluan hidup manusia, beberapa manfaat yang sering kita dapat antara lain adalah : sapu lidi dan kipas angin. Manfaat lidi sawit lebih banyak dari itu, untuk lebih lengkap lagi, berikut ini adalah manfaat lidi sawit : sapu lidi kipas angin bahan campuran pembuatan karpet bahan campuran pembuatan asbes bahan campuran di pabrik kertas
Negara-negara yang mengeksport lidi sawit ini antara lain adalah : Masyarakat yang bekerja di perkebunan sawit, terutama kaum wanita (ibu-ibu) mencoba membantu ekonomi keluarga dengan meluangkan waktu untuk mengumpulkan lidi-lidi sawit ini yang kemudian dijual kepada pengumpul. Karena bertujuan untuk dieksport, maka secara umum ada syarat yang diminta para pengumpul ketika membeli lidi sawit tersebut antara lain : Panjang +- 90 cm sd 100 cm (1/3 bagian tengah pelepah) Diambil dari pelepah/pruning yang baru ditebas Kondisi kering. Setelah diraut langsung dijemur kering kuning selama satu hari dalam kondisi matahari penuh. Jangan kena air hujan Jangan ditutup atau diterpal Fresh, tidak berbau apek atau masih harum Tidak berjamur, tidak lapuk dan tidak berwarna hitam masih lentur minimal penjemputan 1.000 kg waktu maksimal penjemputan antar 7 hingga 10 hari Rata-rata para pengumpul lidi sawit membelinya sekitar Rp 1.000 – 1.700 /kilo, ini semua tergantung pada kualitas, pengepakan dan jauh-dekat alamat pengrajin lidi sawit tersebut. Saingan utama lidi sawit adalah lidi nipah, yang harganya bisa dua kali lipat dari harga lidi sawit

Manfaat arang cangkang kelapa sawit

KOKAS UNTUK INDUSTRI LOGAM - KEMBALI KE ARANG (For English, please click here) Sampai akhir abad ke-18, arang kayu dipakai untuk peleburan logam. Produksi logam dengan bahan bakar arang kayu cukup bagus, namun biayanya sangat mahal. Diperlukan sekitar 100 kg kayu untuk melebur 1 kg baja. Batubara biasa juga pernah dicoba, namun hasilnya tidak bagus karena batubara biasa banyak mengandung unsur lain seperti belerang. Ketika logam dilebur, belerang bisa menyebabkan kerusakan pada logam. Oleh karena itu, diperlukan tahapan untuk mengkonversi batubara biasa ke dalam bentuk kokas. Dengan teknik distilasi kering, unsur-unsur lain di dalam batubara bisa dibuang sehingga hasil akhirnya adalah batubara dengan kandungan karbon dan nilai kalori yang sangat tinggi. Batubara yang telah dikonversi ini dinamakan "Kokas". Untuk bahan bakar peleburan logam, kokas sangat layak dipakai.. Sayangnya, sejak Revolusi Industri bergulir, penggunaan bahan bakar fosil seperti kokas dan batubara menyebabkan peningkatan Greenhouse Gas di atmosfir dari 280 ppm menjadi 390 ppm. Dan ini berdampak serius terhadap Pemanasan Global. Setelah Konferensi Perubahan Iklim yang diprakarsai oleh badan PBB UNFCCC pada tahun 2009 di Kopenhagen, Denmark (COP15), industri logam di Brazil menggagas ide untuk kembali menggunakan arang kayu sebagai pengganti kokas dan batubara. Program yang dinamai "Green Steel for the Brazilian Steel Industry" mengkonversi kayu dari pohon Kayu Putih (Eucalyptus) menjadi arang, yang selanjutnya bisa digunakan untuk peleburan logam. Namun demikian, upaya ini memicu kekhawatiran baru mengenai masalah lingkungan yang bisa ditimbulkan karena pengrusakan hutan meskipun Brazil berencana hanya menggunakan kayu yang berasal dari HTI Kayu Putih. Tahun 2010, Japan Consulting Institute membuat langkah terobosan untuk mencari alternatif bahan bakar lain yang ramah lingkungan bahkan dengan harga yang lebih murah. Riset yang mereka lakukan menunjukkan bahwa arang cangkang sawit (PKS charcoal) terbukti menjadi bahan bakar yang lebih baik dari kokas ketika dicoba di Tungku Bakar Elektrik (Electric Arc Furnaces - EAF). Sebagai energi tambahan di tungku EAF, arang cangkang sawit lebih unggul dari kokas. Hal ini disebabkan karena arang cangkang sawit mengandung sulfur dan abu yang rendah, di samping itu nilai kalorinya lebih tinggi dari kokas. Gas CO2 yang dihasilkan dari pembakaran arang tidaklah termasuk kategori Green House Gas, sehingga penggunakan arang cangkang sawit bisa diusulkan sebagai Proyek CDM untuk mendapatkan kredit karbon yang bisa diperjual-belikan di bursa karbon internasional. Laporan selengkapnya tentang riset tersebut bisa dibaca di sini. Keuntungan lain dari pemakaian arang cangkang sawit adalah bahwa abu hasil pembakaran arang cangkang sawit tidak dikategorikan sebagai limbah B3. Anda bisa menggunakan abu tersebut sebagai campuran pupuk atau dibuang sebagai penguruk tanah. Di pihak lain, abu hasil pembakaran batubara dan kokas dikategorikan sebagai limbah B3 (Berbahaya, Beracun, dan Berbau), karena adanya kandungan logam berat. Perlu biaya tambahan yang cukup tinggi untuk mengelola limbah B3 yang dihasilkan oleh pembakaran batubara dan kokas. Arang Cangkang Sawit sebagai Bahan Bakar Alternatif di Industri Logam Arang cangkang sawit memiliki nilai kalori lebih tinggi dari kokas dan batubara. Nilai kalori adalah faktor yang sangat penting untuk semua jenis bahan bakar. Untuk tungku bakar elektrik, arang cangkang sawit bisa digunakan sebagai energi tambahan dengan rasio 25 kg arang cangkang sawit untuk 1 ton baja. Arang Cangkang Sawit sebagai Agen Pereduksi di Industri Logam Untuk mengekstraksi logam dari biji logam (ore), diperlukan agen pereduksi yang memiliki kandungan karbon cukup tinggi. Karbon akan mereduksi oksigen dari biji logam pada kondisi dengan temperatur tinggi. Untuk keperluan ini, kami membuat arang cangkang sawit dengan kandungan karbon lebih dari 80% sehingga layak dipakai sebagai agen pereduksi di proses metalurgi. Arang Cangkang Sawit sebagai Karburiser di Industri Baja Carburizing atau carburising adalah proses pemanasan baja di mana baja tersebut akan menyerap karbon dari material yang kaya kandungan karbon seperti arang cangkang sawit. Proses ini bertujuan untuk mengeraskan baja sehingga berwujud carbon steel yang keras. Sebagai karburiser, arang cangkang sawit yang mengandung karbon tinggi harus dihaluskan berbentuk serbuk berukuran 1 - 5mm.

Manfaat Limbah Cangkang Kelapa Sawit

manfaat limbah cangkang kelapa sawit
Industri pengolahan kelapa sawit saat ini milliki prospek yang cerah untuk masa depan seiring dengan tantangan industri masa depan yaitu penggunaan bahan baku industri yang ramah lingkungan serta ketersediaan bahan baku dapat diperbaharui (renewable). Kelapa sawit (Elleis Guinensis) merupakan salah satu sumber minyak nabati yang penting di Indonesia. Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80 % pericarp dan 20 % yang dilapisi dengan cangkang sawit.

Hasil dari pada pengolahan kelapa sawit selanjutnya dapat digunakan dalam berbagai bidang terutama industri makanan, kosmetik, sabun, cat, bahkan akhir-akhir ini sedang digalakkan penggunaanya dari minyak kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar alternatif. Produksi minyak kelapa sawit dan konsumsi minyak nabati menunjukkan peningkatan, sehingga untuk menghadapi persaingan pasar bebas perlu dikaji dan dikembangkan kualitas dan kuantitas dari minyak kelapa sawit.
Produk samping dari pengolahan kelapa sawit adalah cangkang sawit yang asalnya dari tempurung kelapa sawit. Cangkang sawit merupakan bagian paling keras pada komponen yang terdapat pada kelapa sawit. Saat ini pemanfaatan cangkang sawit di berbagai industri pengolahan minyak CPO belum begitu maksimal. Ditinjau dari karakteristik bahan baku, jika dibandingkan dengan tempurung kelapa biasa, tempurung kelapa sawit memiliki banyak kemiripan. Perbedaan yang mencolok yaitu pada kadar abu (ash content) yang biasanya mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan oleh tempurung kelapa dan cangkang kelapa sawit.
Cangkang sawit memiliki banyak kegunaan serta manfaat bagi industri, usaha dan rumah tangga. Beberapa diantaranya adalah produk bernilai ekonomis tinggi, yaitu karbon aktif, asap cair, fenol, briket arang, dan tepung tempurung.
Secara garis besar, cangkang sawit yang sering dibicarakan orang, memiliki kegunaan sebagai berikut:
- Sebagai bahan baku arang (sawit) atau charcoal.
- Sebagai bahan bakar untuk boiler.
- Bahan campuran untuk makanan ternak.
- Cangkang sawit dipakai sebagai pengeras jalan/pengganti aspal, khususnya di perkebunan sawit.
- Dan kegunaan lainnya.
Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka beberapa hasil samping pertanian kelapa serta sawit seperti tempurung, sabut, serta cangkang sawit dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti arang tempurung kelapa yang sangat potensial untuk diolah menjadi arang aktif.
Dengan meningkatnya produksi arang aktif yang menggunakan bahan dasar tempurung kelapa maka akan mengakibatkan terjadinya pencemaran udara karena adanya penguraian senyawa-senyawa kimia dari tempurung kelapa pada proses pirolisis. Pada proses pirolisis juga dihasilkan asap cair, tar dan gas-gas yang tak terembunkan.
Asap cair yang merupakan hasil sampingan dari industri arang aktif tersebut mempunyai nilai ekonomi yang tinggi jika dibandingkan dengan dibuang ke atmosfir. Asap cair diperoleh dari pengembunan asap hasil penguraian senyawa-senyawa organik yang terdapat dalam kayu sewaktu proses pirolisis.
Penggunaan asap cair terutama dikaitkan dengan sifat-sifat fungsional asap cair, diantaranya adalah sebagai antioksidan, antibakteri, antijamur, dan potensinya dalam pembentukan warna coklat pada produk. Asap cair dapat diaplikasikan pada bahan pangan karena dapat berperan dalam pengawetan bahan pangan.
Tujuan semula dari pengasapan adalah menghambat laju kerusakan produk. Namun dalam perkembangannya tujuan pengasapan tidak hanya itu, tetapi lebih ditujukan untuk memperoleh kenampakan tertentu pada produk asapan dan citarasa asap pada bahan makanan.
Sumber: http://informasisawit.blogspot.com/2012/10/manfaat-dan-kegunaan-cangkang-sawit.html

Manfaat limbah Cair Kelapa Sawit


Manfaat Libah Cair Kelapa Sawit
Limbah yang dihasilkan PKS (Pabrik Kelapa Sawit) ada yang berupa limbah padat dan limbah cair. Limbah padat berupa cangkang dan fiber digunakan sebagai bahan bakar boiler atau coir mesh dan tandan kosong dimanfaatkan kembali sebagai mulsa (pupuk bagi tanaman).





Pada mulanya, strategi pengelolaan lingkungan didasarkan pada pendekatan kapasitas daya dukung (carrying capacity approach). Keterbatasan daya dukung lingkungan secara alami dalam menetralisir pencemaran membuat strategi pengelolaan pencemaran berkembang ke arah pendekatan mengolah limbah yang terbentuk (end of pipe treatment)
  http://anomwibisono.blogspot.co.id/2013/05/pengolahan-limbah-cair-pabrik-kelapa.html

Manfaat Minyak Kelapa Sawit bagi Rambut

Manfaat Minyak Kelapa Sawit bagi Rambut,sebenarnya banyak kegunaan dari minyak kelapa sawit ini,
salahsatunya untuk rambut
Untuk Menghaluskan Rambut yang Kusut

Gunakan minyak kelapa sebagai bahan dasar masker rambut. Ini bertujuan melembutkan rambut sekaligus melembabkannya. Ingat, aplikasikan minyak pada ujung helai rambut. Jika Anda memiliki rambut berminyak, hindari sekali terkena kulit kepala. Diamkan selama 30 menit atau dapat digunakan selama Anda tidur hingga keesokan harinya. Bilas rambut menggunakan sampo serta kondisioner seperti biasa.

Kesal dengan rambut yang selalu kusut dan jarang rapi? Nah, oleskan saja sedikit minyak kelapa kepada rambut membandel tersebut. Selain rapi, rambut juga akan tampil lebih sehat berkilau.

Manfaat Ampas Kelapa Sawit

Manfaat Ampas Kelapa Sawit
Ampas kelapa sawit merupakan produk samping minyak kelapa sawit ,dapat dimanfaat sebagai sumber karbon (C) untuk fermentasi dalam menghasilkan senyawa yang bermanfaat


 Tujuan: memanfaatkan limbah ampas kelapa sawit sebagai substrat fermentasi kapang Rhizopus oligosporus. Metode: Limbah ampas kelapa sawit sebagai substrat fermentasi ditambah suplemen  zat-gizi, yaitu: urea, sukrosa dan minyak ikan untuk pertumbuhan kapang, selain ampas tanpa penambahan sebagai kontrol. Kapang R. oligosporus yang digunakan adalah bentuk laru untuk tempe kedelai. Fermentasi  3 hari pada inkubator suhu 37oC. Produk fermentasi dianalisis kandungan air, abu, protein, lemak dan karbohidrat. Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar air substrat  sebelum dan sesudah fermentasi mengalami perubahan. Substrat ampas sawit sebagai kontrol dan ampas-urea menurun 29,06 dan 11,35 persen, substrat ampas-sukrosa dan ampas-minyak ikan meningkat 26,38 dan 19,81 persen. Kadar abu meningkat pada semua substrat, dan peningkatan tertinggi terjadi pada substrat ampas-minyak ikan dan ampas kontrol 85,02 dan 79,43 persen, kemudian ampas-sukrosa dan ampas-urea  32,97; dan 6,06 persen. Kandungan protein semua substrat meningkat, ampas kontrol dan ampas-minyak ikan cukup tinggi masing-masing sebesar 85,34 dan 71,58 persen. Kandungan lemak tertinggi adalah substrat ampas-sukrosa, sedangkan ampas-minyak ikan malah mengalami penurunan secara drastis sebesar 313,09 persen. Kesimpulan: Limbah ampas kelapa sawit dapat digunakan sebagai substrat fermentasi kapang Rhizopus oligosporus untuk menghasilkan lemak dengan penambahan sukrosa sebagai suplemen pertumbuhan kapang.
Manfaat Ampas Kelapa Sawit